LAPORAN PRAKTIKUM
JUDUL
PERCOBAAN :
1. Terapan
Kisaran Toleransi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Hewan.
2. Habitat,
Mikrohabitat dan Relung Ekologi.
TUJUAN
:
1.
Mengetahui perubahan gerakan operculum
Ikan mas (Cyprinus carpio) terhadap
perubahan suhu air.
2.
Mengetahui respon tingkah laku Ikan mas
(Cyprinus carpio) akibat perubahan
suhu air.
3.
Mengidentifikasi ikan air tawar serta
habitat dan mikrohabitatnya.
4.
Mengidentifikasi ketahanan hidup dalam
perbedaan konsentrasi air.
TINJAUAN
TEORITIS
Ikan mas (Cyprinus carpio) termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai
ciri-ciri umum : badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke
samping (compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat
disembulkan, di bagian mulut dihiasi dua pasang sungut yang kadang-kadang satu
pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam (Susanto,
2007).
Taksonomi ikan mas yaitu :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio L
Tubuh
ikan mas digolongkan tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Pada kepala
terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang tidak
berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup insang,
alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono, 2000). Jaringan
tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Siri-srip ikan ada yang
berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak
yang bebas. Kulit dengan banyak kelenjar mukus biasanya dengan sisik derma yang
tertanam beberapa dengan sisik yang dilindungi dengan insang, terdapat sirip
median dan sisip berpasangan. Di tompang dengan jejaring sirip dari tulang
rawan atau tulang keras, Mulut biasanya terminal dengan gigi, rahang berkembang
dengan baik, terartikulasi ke tengkorak, mata besar tidak ada kelopak , kerangka terdiri atas tulang keras, tulang belakang banyak, terpisah.
Ekor biasanya mohosercal, Respirasi biasanya menggunakan sepasang
insang pada lengkung insang diruangan umum pada setiap sisi phyaring,
dan suhu tubuh ikan mas bervariasi.
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan ikan pemakan organisme hewan kecil atau
renik ataupun tumbuh-tumbuhan (omnivora). Kolam yang dibangun dari tanah banyak
mengandung pakan alami, ikan ini mengaduk lumpur, memangsa larva insekta,
cacing-cacing mollusca (Djarijah, 2001). Cahyono (2000) menyatakan jenis
makanan tambahan yang biasa di berikan pada ikan mas adalah bungkil kelapa atau
bungkil kacang, sisa rumah pemotongan hewan, sampah rumah tangga dan lain-lain.
Sedangkan untuk makanan buatan biasanya diberikan berupa crumble dan pelet.
Ikan mas (Cyprinus carpio) berasal dari daratan Asia yang telah lama
dibudidayakan sebagai ikan konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400 tahun SM.
Penyebarannya merata di daratan Asia juga Eropa sebagian Amerika Utara dan
Australia. Pembudidayaan ikan mas di Indonesia banyak ditemui di Jawa dan
Sumatera dalam bentuk empang, balong, maupun keramba terapung yang diletakkan
di danau atau waduk besar. Budidaya modern di Jawa Barat menggunakan sistem air
deras untuk mempercepat pertumbuhannya.
Ikan
merupakan hewan yang bersifat poikilotherm yaitu suhu tubuhnya
dipengaruhi suhu lingkungan (air). Habitat aslinya yang di alam meliputi sungai
berarus tenang sampai sedang dan di area dangkal danau. Perairan yang disukai
tentunya yang banyak menyediakan pakan alaminya. Ceruk atau area kecil yang
terdalam pada suatu dasar perairan adalah tempat yang sangat ideal untuknya.
Bagian-bagian sungai yang terlindungi rindangnya pepohonan dan tepi sungai
dimana terdapat runtuhan pohon yang tumbang dapat menjadi tempat favoritnya. Ikan mas
menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu
dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau
danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150--600 meter di
atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun tergolong ikan
air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai
yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%
Ikan mas menyukai suatu tempat tertentu
bukan hanya karena tersedianya banyak pakan alami tetapi juga adanya tumbuhan
air yang berguna sebagai tempat berlindung. Ikan mas dapat beradaptasi dengan
baik sehingga mampu menyebar di perairan air tawar di seluruh pelosok
Indonesia. Ikan mas (Cyprinus carpio)
berkembangbiak dengan bertelur, masa kawinnya pada daerah tropis pada saat awal
musim hujan. Ikan mas betina biasanya bertelur di dekat tumbuhan di dalam air
di perairan dangkal yang tembus sinar matahari, telur-telur tersebut kemudian
menempel pada dedaunan.
ALAT
DAN BAHAN
Alat :
1.
Toples 5 buah
2.
Timer atau Stopwatch 1 buah
3.
Dispenser
Bahan :
1.
Ikan Mas (Cyprinus carpio) 5 ekor
2.
Air
3.
Es batu
4.
Garam
5.
Lumpur
6.
Lumut
PROSEDUR
KERJA
Bahasan I
1.
Masukkan ikan ke dalam toples yang sudah
berisi air biasa (suhu sedang/tanpa perlakuan). Amati tingkah laku. Hitung
jumlah gerakan operkulum ikan selama 1 menit.
2.
Dipanaskan air dalam waterbath/panci
hingga
50
. Kemudian dimasukkan ke dalam toples.
Ukur suhu kontrol awal.
3.
Masukkan ikan ke dalam toples yang sudah
berisi air hangat tadi. Amati tingkah laku. Hitung jumlah gerakan operkulum
ikan selama 1 menit.
4.
Sediakan air dingin yang sudah dicampur
es batu
-10
di
dalam toples.
5.
Masukkan ikan ke daalam toples yang sudah
berisi air dingin. Amati tingkah laku. Hitung jumlah gerakan operkulum ikan
selama 1 menit.
6.
Catat hasil pengamatan ke dalam tabel
pengamatan.
Bahasan II
1.
Siapkan 3 toples :
·
Toples 1 isi dengan air jernih, lumut
dan 1 ekor ikan Cyprinus carpio.
·
Toples 2 isi dengan air yang dicampur
garam, lumut dan 1 ekor ikan Cyprinus
carpio.
·
Toples 3 isi dengan air yang dicampur
lumut, lumpur dan 1 ekor ikan Cyprinus
carpio.
2.
Lakukan pengamatan selama 30 menit,
setiap 10 menit amati keadaan ikan dengan mengangkat ikan ke atas dan
menghitung gerakan operkulum dalam 30 detik.
3.
Amati ketahanan ikan terhadap perbedaan
konsentrasi air.
4.
Catatlah perbedaan kondisi ikan pada masing-masing
toples ke dalam tabel pengamatan.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Bahasan I
PERLAKUAN
|
TINGKAH
LAKU
|
WAKTU
|
JUMLAH
GERAKAN OPERKULUM
|
Air biasa
|
Lasak
|
1
menit
|
66
|
Air hangat
|
Pertama kali dimasukkan ke dalam
toples ikan lasak, lama kelamaan ikan menjadi tenang
|
1
menit
|
61
|
Air Es
|
Mengapung
|
1
menit
|
71
|
Di dalam praktikum kali ini kami
melakukan percobaan pada Ikan mas (Cyprinus
carpio) yaitu dengan memberikan tiga perlakuan yang berbeda pada 3 ekor
ikan mas. Pada perlakuan pertama ikan mas dimasukkan ke dalam toples yang
berisi air biasa, ikan mas bergerak dengan lasak di dalam toples dan operkulum
bergerak sebanyak 66 kali dalam satu menit. Pada perlakuan yang pertama ikan
mas tetap seperti biasa dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya, karena sama
dengan habitat biasanya. Pada perlakuan kedua ikan mas dimasukkan ke dalam
toples yang berisi air hangat, ketika pertama kal dimasukkan ke dalam toples
ikan bergerak dengan sangat lasak, tetapi lama kelamaan ikan menjadi tenang dan
operkulum bergerak sebanyak 61 kali dalam 1 menit. Pada saat dimasukkan ke
dalam toples ikan berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi air yang hangat
karena berbeda dengan habitatnya, tapi lama kelamaan ikan sudah dapat
menyesuaikan diri bersamaan dengan kondisi air yang berangsur-angsur kembali ke
dalam suhu normal. Pada perlakuan ketiga ikan dimasukkan ke dalam toples yang
berisi air es, ikan tampak mengapung di permukaan air, dan operkulum bergerak
sebanyak 71 kali dalam 1 menit. Posisi ikan yang mengapung di permukaan air
membuat operkulum semakin cepat bergerak agar ikan tetap dapat bernafas untuk
tetap hidup.
Bahasan II
TOPLES
|
KONDISI
|
TINGKAH
LAKU
|
WAKTU
|
JUMLAH
GERAKAN OPERKULUM
|
I
|
Lumut
dan air jernih
|
Biasa
saja dan tenang
|
10
menit pertama
|
34
|
|
Lumut
dan air air jernih
|
Tenang
|
10
menit kedua
|
44
|
|
Lumpur
dan air jernih
|
Tenang
|
10
menit ketiga
|
32
|
II
|
Garam
dan lumut
|
Lebih
lemas dibanding yang lainnya
|
10
menit pertama
|
13
|
|
Garam
dan lumut
|
Lemas
|
10
menit kedua
|
20
|
|
Garam
dan lumut
|
Gerakan
ikan tidak stabil
|
10
menit ketiga
|
11
|
III
|
Lumpur
dan lumut
|
Lemas
, tapi di menit ke-8 mengambil oksigen ke permukaan
|
10
menit pertama
|
28
|
|
Lumpur
dan lumut
|
Mengambil
oksigen ke permukaan
|
10
menit kedua
|
19
|
Lumpur
dan lumut
|
Lemas,
berada di dasar toples
Menit
ke 3, mengambil oksigen
Menit
ke 7 kembali di dasar toples
Menit
ke 8 naik lagi mengambil oksigen ke permukaan
|
10
menit ketiga
|
16
|
Dalam bahasan kedua kami melakukan
percobaan dan mengamati tingkah laku ikan mas dengan melakukan 3 perlakuan.
Pada perlakuan yang pertama, memasukkan ian mas ke dalam toples yang berisi air
jernih dan lumut. Pada 10 menit pertama ikan bertingkah biasa saja dan tetap
tenang dan gerakan operculum sebanyak 34 kali, di 10 menit kedua ikan masih
tetap tenang dengan 44 kali gerakan operculum. Dan pada 10 menit ketiga ikan
mas juga tetap tenang dengan 32 kali gerakan operculum. Pada perlakuan ini ikan
mas tetap tenang karena sesuai dengan kondisi lingkungan habitatnya, yaitu di
air tawar yang terkadang juga dapat ditemukan lumut.
Pada perlakuan kedua ikan mas
dimasukkan ke dalam toples yang berisi air yang telah dicampur dengan garam dan
ditambahkan dengan lumut. Pada 10 menit pertama ikan terlihat sangat lemas jika
dibandingkan dengan ikan yang lain dan gerakan operculum nya sebanyak 13 kali.
Pada 10 menit kedua ikan masih tetap lemas dengan gerakan operculum sebanyak 20
kali. Dan pada 10 menit ketiga gerakan ikan mulai tidak stabil dengan 11 kali
gerakan operculum. Ikan terlihat sangat lemas karena tidak dapat beradaptasi
dengan kondisi air yang asin, yang memang bukan merupkan habitatnya.
Pada perlakuan ketiga ikan
dimasukkan ke dalam toples berisi air yang dicampurkan dengan lumpur dan lumut.
Pada 10 menit pertama ikan tampak lemas , tapi di menit ke-8 mengambil oksigen
ke permukaan dengan 28 kali gerakan operculum. Pada 10 menit kedua ikan tampak
mengambil oksigen lagi ke permukaan dan gerakan operculum 19 kali. Pada 10
menit ketiga ikan terlihat lemas dan berada di dasar toples, kemudian tampak
mengambil oksigen ke permukaan, setelah itu kembali ke dasar toples. Dan operculum
bergerak sebanyak 16 kali. Ikan naik ke permukaan untuk mengambil oksigen
karena ikan sudah berada pada batas toleransi, dan berusaha mencari oksigen.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa suhu suatu lingkungan sangat mempengaruhi gerakan pada
operkulum, yang dapat diartikan bahwa laju pernafasan ikan juga mempengaruhi
laju metabolisme pada ikan. Ikan mas memang merupakan hewan yang bersifat
poikilotermik, yaitu suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungannya. Tetapi ikan
tidak bisa secara langsung menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Butuh waktu
agar ikan dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi.
Pada bahasan pertama ikan mas yang
berada pada air jernih tetap bergerak tenang, sedabgkan pada toples yang berisi
air hangat ikan mas bergerak dengan aktif ketika pertama kali dimasukkan namun
lama kelamaan menjadi tenang karena sudah dapat menyesuaikan diri. Dan pada
toples yang berisi air es ikan tampak mengapung di permukaan air dan gerakan
operkulumnya sangat cepat karena ikan berusaha bernafas untuk tetap hidup.
Pada bahasan kedua dapat disimpulkan
bahwa ikan pada toples pertama yang berisi air jernih dan lumut terlihat lebih
tenang dibandingkan ikan dengan perlakuan yang lain. Ikan pada toples kedua
yang berisi air, garam dan lumut terlihat lemas dan gerakan nya tidak stabil
dari waktu ke waktu hingga di menit terakhir. Dan pada ikan di toples ketiga
yang berisi air, lumpur, dan lumut ikan terlihat sering ke permukaan untuk
mengambil oksigen. Dan semakin lama gerakan operculum semakin berkurang pada
tiap-tiap ikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
Praktikum Ikan Mas. Online. Tersedia http://tyaranitiwi.blogspot.com/2012/11/zhv-ikan-mas-cyprinus-carpio.html.
Diakses pada 13 Juni 2014
Anonim.
Biologi dan Morfologi Ikan Mas. Online. Tersedia http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/02/biologi-dan-morfologi-ikan-mascyprinus.html.
Diakses pada 14 Juni 2014
Khoirulumam.
Laporan Praktikum Vertebrata Ikan Mas. Online. Tersedia http://khoirulumam92.blogspot.com/2013/05/laporan-praktikum-vertebrata-ikan-mas.html.
Diakses pada 14 Juni 2014
LAMPIRAN
Gambar 1. Tiga buah toples dengan
kondisi air yang berbeda
Gambar 2. Mengamati tingkah laku ikan
mas di air biasa
Gambar
3. Mengamati tingkah laku ikan mas di air es
Gambar
4. Mengamati tingkah laku ikan mas di air hangat
Gambar
5. Tiga buah toples dengan perlakuan berbeda
Gambar
6. Ikan mas mengapung pada toples berisi air dicampur garam dan lumut
Gambar
7. Mengamati tingkah laku ikan mas pada toples berisi air dicampur lumpur dan
lumut
Gambar 8. Mengamati tingkah laku ikan
mas pada toples berisi air jernih dan lumut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar