Kamis, 03 Juli 2014

Laporan Praktikum Ekologi Hewan



LAPORAN PRAKTIKUM
JUDUL PERCOBAAN                   :
1.      Terapan Kisaran Toleransi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Hewan.
2.      Habitat, Mikrohabitat dan Relung Ekologi.

TUJUAN :
1.      Mengetahui perubahan gerakan operculum Ikan mas (Cyprinus carpio) terhadap perubahan suhu air.
2.      Mengetahui respon tingkah laku Ikan mas (Cyprinus carpio) akibat perubahan suhu air.
3.      Mengidentifikasi ikan air tawar serta habitat dan mikrohabitatnya.
4.      Mengidentifikasi ketahanan hidup dalam perbedaan konsentrasi air.

TINJAUAN TEORITIS
            Ikan mas (Cyprinus carpio) termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum : badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan, di bagian mulut dihiasi dua pasang sungut yang kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam (Susanto, 2007).
Taksonomi ikan mas yaitu :
Kingdom : Animalia
Filum       : Chordata
Kelas       : Osteichthyes
Ordo        : Cypriniformes
Famili      : Cyprinidae
Genus      : Cyprinus
Spesies     : Cyprinus carpio L
                  Tubuh ikan mas digolongkan tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono, 2000). Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Siri-srip ikan ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak yang bebas. Kulit dengan banyak kelenjar mukus biasanya dengan sisik derma yang tertanam beberapa dengan sisik yang dilindungi dengan insang, terdapat sirip median dan sisip berpasangan. Di tompang dengan jejaring sirip dari tulang rawan atau tulang keras, Mulut biasanya terminal dengan gigi, rahang berkembang dengan baik, terartikulasi ke tengkorak, mata besar tidak ada kelopak , kerangka terdiri atas tulang keras, tulang belakang banyak, terpisah. Ekor biasanya mohosercal, Respirasi biasanya menggunakan sepasang insang pada lengkung insang diruangan umum pada setiap sisi phyaring, dan suhu tubuh ikan mas bervariasi.

            Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan ikan pemakan organisme hewan kecil atau renik ataupun tumbuh-tumbuhan (omnivora). Kolam yang dibangun dari tanah banyak mengandung pakan alami, ikan ini mengaduk lumpur, memangsa larva insekta, cacing-cacing mollusca (Djarijah, 2001). Cahyono (2000) menyatakan jenis makanan tambahan yang biasa di berikan pada ikan mas adalah bungkil kelapa atau bungkil kacang, sisa rumah pemotongan hewan, sampah rumah tangga dan lain-lain. Sedangkan untuk makanan buatan biasanya diberikan berupa crumble dan pelet.
            Ikan mas (Cyprinus carpio) berasal dari daratan Asia yang telah lama dibudidayakan sebagai ikan konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400 tahun SM. Penyebarannya merata di daratan Asia juga Eropa sebagian Amerika Utara dan Australia. Pembudidayaan ikan mas di Indonesia banyak ditemui di Jawa dan Sumatera dalam bentuk empang, balong, maupun keramba terapung yang diletakkan di danau atau waduk besar. Budidaya modern di Jawa Barat menggunakan sistem air deras untuk mempercepat pertumbuhannya.
            Ikan merupakan hewan yang bersifat poikilotherm yaitu suhu tubuhnya dipengaruhi suhu lingkungan (air). Habitat aslinya yang di alam meliputi sungai berarus tenang sampai sedang dan di area dangkal danau. Perairan yang disukai tentunya yang banyak menyediakan pakan alaminya. Ceruk atau area kecil yang terdalam pada suatu dasar perairan adalah tempat yang sangat ideal untuknya. Bagian-bagian sungai yang terlindungi rindangnya pepohonan dan tepi sungai dimana terdapat runtuhan pohon yang tumbang dapat menjadi tempat favoritnya. Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150--600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%

Ikan mas menyukai suatu tempat tertentu bukan hanya karena tersedianya banyak pakan alami tetapi juga adanya tumbuhan air yang berguna sebagai tempat berlindung. Ikan mas dapat beradaptasi dengan baik sehingga mampu menyebar di perairan air tawar di seluruh pelosok Indonesia. Ikan mas (Cyprinus carpio) berkembangbiak dengan bertelur, masa kawinnya pada daerah tropis pada saat awal musim hujan. Ikan mas betina biasanya bertelur di dekat tumbuhan di dalam air di perairan dangkal yang tembus sinar matahari, telur-telur tersebut kemudian menempel pada dedaunan.

ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.      Toples 5 buah
2.      Timer atau Stopwatch 1 buah
3.      Dispenser
Bahan :
1.      Ikan Mas (Cyprinus carpio) 5 ekor
2.      Air
3.      Es batu
4.      Garam
5.      Lumpur
6.      Lumut


PROSEDUR KERJA
Bahasan I
1.      Masukkan ikan ke dalam toples yang sudah berisi air biasa (suhu sedang/tanpa perlakuan). Amati tingkah laku. Hitung jumlah gerakan operkulum ikan selama 1 menit.
2.      Dipanaskan air dalam waterbath/panci hingga  50 . Kemudian dimasukkan ke dalam toples. Ukur suhu kontrol awal.
3.      Masukkan ikan ke dalam toples yang sudah berisi air hangat tadi. Amati tingkah laku. Hitung jumlah gerakan operkulum ikan selama 1 menit.
4.      Sediakan air dingin yang sudah dicampur es batu  -10  di dalam toples.
5.      Masukkan ikan ke daalam toples yang sudah berisi air dingin. Amati tingkah laku. Hitung jumlah gerakan operkulum ikan selama 1 menit.
6.      Catat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Bahasan II
1.      Siapkan 3 toples :
·         Toples 1 isi dengan air jernih, lumut dan 1 ekor ikan Cyprinus carpio.
·         Toples 2 isi dengan air yang dicampur garam, lumut dan 1 ekor ikan Cyprinus carpio.
·         Toples 3 isi dengan air yang dicampur lumut, lumpur dan 1 ekor ikan Cyprinus carpio.
2.      Lakukan pengamatan selama 30 menit, setiap 10 menit amati keadaan ikan dengan mengangkat ikan ke atas dan menghitung gerakan operkulum dalam 30 detik.
3.      Amati ketahanan ikan terhadap perbedaan konsentrasi air.
4.      Catatlah perbedaan kondisi ikan pada masing-masing toples ke dalam tabel pengamatan.



HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahasan I
PERLAKUAN
TINGKAH LAKU
WAKTU
JUMLAH GERAKAN OPERKULUM
Air biasa
Lasak
1 menit
66
Air hangat
Pertama kali dimasukkan ke dalam toples ikan lasak, lama kelamaan ikan menjadi tenang
1 menit
61
Air Es
Mengapung
1 menit
71

            Di dalam praktikum kali ini kami melakukan percobaan pada Ikan mas (Cyprinus carpio) yaitu dengan memberikan tiga perlakuan yang berbeda pada 3 ekor ikan mas. Pada perlakuan pertama ikan mas dimasukkan ke dalam toples yang berisi air biasa, ikan mas bergerak dengan lasak di dalam toples dan operkulum bergerak sebanyak 66 kali dalam satu menit. Pada perlakuan yang pertama ikan mas tetap seperti biasa dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya, karena sama dengan habitat biasanya. Pada perlakuan kedua ikan mas dimasukkan ke dalam toples yang berisi air hangat, ketika pertama kal dimasukkan ke dalam toples ikan bergerak dengan sangat lasak, tetapi lama kelamaan ikan menjadi tenang dan operkulum bergerak sebanyak 61 kali dalam 1 menit. Pada saat dimasukkan ke dalam toples ikan berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi air yang hangat karena berbeda dengan habitatnya, tapi lama kelamaan ikan sudah dapat menyesuaikan diri bersamaan dengan kondisi air yang berangsur-angsur kembali ke dalam suhu normal. Pada perlakuan ketiga ikan dimasukkan ke dalam toples yang berisi air es, ikan tampak mengapung di permukaan air, dan operkulum bergerak sebanyak 71 kali dalam 1 menit. Posisi ikan yang mengapung di permukaan air membuat operkulum semakin cepat bergerak agar ikan tetap dapat bernafas untuk tetap hidup.



Bahasan II
TOPLES
KONDISI
TINGKAH LAKU
WAKTU
JUMLAH GERAKAN OPERKULUM
I
Lumut dan air jernih
Biasa saja dan tenang
10 menit pertama
34

Lumut dan air air jernih
Tenang
10 menit kedua
44

Lumpur dan air jernih
Tenang
10 menit ketiga
32
II
Garam dan lumut
Lebih lemas dibanding yang lainnya
10 menit pertama
13

Garam dan lumut
Lemas
10 menit kedua
20

Garam dan lumut
Gerakan ikan tidak stabil
10 menit ketiga
11
III
Lumpur dan lumut
Lemas , tapi di menit ke-8 mengambil oksigen ke permukaan
10 menit pertama
28

Lumpur dan lumut
Mengambil oksigen ke permukaan
10 menit kedua
19
Lumpur dan lumut
Lemas, berada di dasar toples
Menit ke 3, mengambil oksigen
Menit ke 7 kembali di dasar toples
Menit ke 8 naik lagi mengambil oksigen ke permukaan
10 menit ketiga
16

            Dalam bahasan kedua kami melakukan percobaan dan mengamati tingkah laku ikan mas dengan melakukan 3 perlakuan. Pada perlakuan yang pertama, memasukkan ian mas ke dalam toples yang berisi air jernih dan lumut. Pada 10 menit pertama ikan bertingkah biasa saja dan tetap tenang dan gerakan operculum sebanyak 34 kali, di 10 menit kedua ikan masih tetap tenang dengan 44 kali gerakan operculum. Dan pada 10 menit ketiga ikan mas juga tetap tenang dengan 32 kali gerakan operculum. Pada perlakuan ini ikan mas tetap tenang karena sesuai dengan kondisi lingkungan habitatnya, yaitu di air tawar yang terkadang juga dapat ditemukan lumut.
            Pada perlakuan kedua ikan mas dimasukkan ke dalam toples yang berisi air yang telah dicampur dengan garam dan ditambahkan dengan lumut. Pada 10 menit pertama ikan terlihat sangat lemas jika dibandingkan dengan ikan yang lain dan gerakan operculum nya sebanyak 13 kali. Pada 10 menit kedua ikan masih tetap lemas dengan gerakan operculum sebanyak 20 kali. Dan pada 10 menit ketiga gerakan ikan mulai tidak stabil dengan 11 kali gerakan operculum. Ikan terlihat sangat lemas karena tidak dapat beradaptasi dengan kondisi air yang asin, yang memang bukan merupkan habitatnya.
            Pada perlakuan ketiga ikan dimasukkan ke dalam toples berisi air yang dicampurkan dengan lumpur dan lumut. Pada 10 menit pertama ikan tampak lemas , tapi di menit ke-8 mengambil oksigen ke permukaan dengan 28 kali gerakan operculum. Pada 10 menit kedua ikan tampak mengambil oksigen lagi ke permukaan dan gerakan operculum 19 kali. Pada 10 menit ketiga ikan terlihat lemas dan berada di dasar toples, kemudian tampak mengambil oksigen ke permukaan, setelah itu kembali ke dasar toples. Dan operculum bergerak sebanyak 16 kali. Ikan naik ke permukaan untuk mengambil oksigen karena ikan sudah berada pada batas toleransi, dan berusaha mencari oksigen.



KESIMPULAN
            Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa suhu suatu lingkungan sangat mempengaruhi gerakan pada operkulum, yang dapat diartikan bahwa laju pernafasan ikan juga mempengaruhi laju metabolisme pada ikan. Ikan mas memang merupakan hewan yang bersifat poikilotermik, yaitu suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungannya. Tetapi ikan tidak bisa secara langsung menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Butuh waktu agar ikan dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi.
            Pada bahasan pertama ikan mas yang berada pada air jernih tetap bergerak tenang, sedabgkan pada toples yang berisi air hangat ikan mas bergerak dengan aktif ketika pertama kali dimasukkan namun lama kelamaan menjadi tenang karena sudah dapat menyesuaikan diri. Dan pada toples yang berisi air es ikan tampak mengapung di permukaan air dan gerakan operkulumnya sangat cepat karena ikan berusaha bernafas untuk tetap hidup.
            Pada bahasan kedua dapat disimpulkan bahwa ikan pada toples pertama yang berisi air jernih dan lumut terlihat lebih tenang dibandingkan ikan dengan perlakuan yang lain. Ikan pada toples kedua yang berisi air, garam dan lumut terlihat lemas dan gerakan nya tidak stabil dari waktu ke waktu hingga di menit terakhir. Dan pada ikan di toples ketiga yang berisi air, lumpur, dan lumut ikan terlihat sering ke permukaan untuk mengambil oksigen. Dan semakin lama gerakan operculum semakin berkurang pada tiap-tiap ikan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Praktikum Ikan Mas. Online. Tersedia http://tyaranitiwi.blogspot.com/2012/11/zhv-ikan-mas-cyprinus-carpio.html. Diakses pada 13 Juni 2014
Anonim. Biologi dan Morfologi Ikan Mas. Online. Tersedia http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/02/biologi-dan-morfologi-ikan-mascyprinus.html. Diakses pada 14 Juni 2014
Khoirulumam. Laporan Praktikum Vertebrata Ikan Mas. Online. Tersedia http://khoirulumam92.blogspot.com/2013/05/laporan-praktikum-vertebrata-ikan-mas.html. Diakses pada 14 Juni 2014

LAMPIRAN



Gambar 1. Tiga buah toples dengan kondisi air yang berbeda



 Gambar 2. Mengamati tingkah laku ikan mas di air biasa


Gambar 3. Mengamati tingkah laku ikan mas di air es


Gambar 4. Mengamati tingkah laku ikan mas di air hangat


Gambar 5. Tiga buah toples dengan perlakuan berbeda


Gambar 6. Ikan mas mengapung pada toples berisi air dicampur garam dan lumut




Gambar 7. Mengamati tingkah laku ikan mas pada toples berisi air dicampur lumpur dan lumut

Gambar 8. Mengamati tingkah laku ikan mas pada toples berisi air jernih dan lumut


Tidak ada komentar:

Posting Komentar