Kamis, 03 Juli 2014

ISOLASI MATERI GENETIK DNA PADA BUAH



ISOLASI MATERI GENETIK (DNA)

TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Untuk mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan.
2.      Untuk mengetahui keefektifan deterjen dan buah yang dipakai untuk melakukan percobaan isolasi DNA.

TINJAUAN TEORITIS
            DNA (Deoxyribose Nucleid Acid) merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Molekul DNA terdapat pada nukleus, mitokondria, plastida, dan sentriol. Molekul DNA pada nukleus memiliki bentuk sebagai benang lurus dan tidak bercabang, sedangkan DNA yang terletak pada mitokondria dan plastida berbentuk lingkaran (Suryo, 2012 : 59)
            DNA pada makhluk hidup dapat diisolasi secara sederhana. Pengisolasian DNA secara sederhana dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran plasma, dan inti baik secara mekanik maupun kimiawi. Isolasi DNA merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh DNA murni, yaitu tanpa protein dan RNA dari suatu sel dalam jaringan.
            Pemecahan dinding sel secara mekanik dapat dilakukan dengan pemblenderan atau penggerusan menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian detergen. Penambahan sabun cair dan garam dapur adalah untuk melisiskan membran inti untuk mengeluarkan isi inti sel yang berisi DNA.
            DNA adalah master molecul (molekul utama) yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap organisme (Jamilah, 2005). DNA ini tersusun atas tiga komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen, dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida (Istanti, 1999). Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria, dan kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap yang tersusun helix ganda (dobel helix), dimana basa nitrogen dan kedua benang polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan hidrogen dan antara nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain dihubungkan dengan hubungan fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup dan disebut sebagai “cetak biru kehidupan” karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain (Jamilah, 2005).
            DNA dapat mengalami denaturasi dan renaturasi. Selain itu DNA juga bisa diisolasi. Zubaidah (2004) dan Jamilah (2005) menyatakan bahwa isolasi DNA dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain : preparasi ekstrak sel, pemurnian DNA dari ekstrak sel, dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini karena adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sampel buah, maka kadar air pada masing-masing buah berbeda. 
Penambahan detergen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena detergen dapat menyebabkan rusaknya membran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik detergen dengan protein dan lemak pada membran membentuk senyawa “lipid protein-deteren kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik, demikian juga dengan detergen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia (Mahmud, 2006).


ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
·         Beaker gelas atau gelas aqua
·         Pisau
·         Pengaduk
·         Penyaring (tissu/kapas)
·         Mesin blender
·         Spatula
·         Tabung reaksi dan rak tabung
·         Stopwatch

Bahan yang digunakan :
·         Buah tomat dan pepaya
·         Deterjen (Surf, Rinso) dan sabun BuKrim
·         Aquades
·         Garam dapur
·         Etanol 96%  dingin (etanol dan es batu)

PROSEDUR KERJA
1.      Melarutkan detergen (Surf, Rinso) dan sabun BuKrim ke dalam 60 ml aquades, diaduk pelan selama 15 menit.
2.      Ambil 100 gram daging buah ditambah 100 ml aquades dimasukkan ke dalam mesin blender, kemudian diblender selama 40 detik.
3.      Lalu campurkan 4 ml masing-masing larutan sabun dicampurkan dengan masing-masing 4 ml jus buah.
4.      Menambahkan 1 spatula garam dapur kemudian diaduk selama 10 menit sampai diperoleh campuran yang homogen.
5.      Menyaring campuran yang dihasilkan pada point sebelumnya sebanyak dua kali.
6.      6 ml hasil penyaringan pada point di atas dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan menambahkan 5 ml etanol 96% dingin.
7.      Mengamati proses timbulnya DNA, meliputi waktu yang diperlukan, warna, serta banyak sedikitnya DNA yang terbentuk.
8.      Catat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
9.      Dokumentasikan kegiatan.










HASIL

No
BUAH
Perlakuan

Hasil
Pengamatan




Warna
Bentuk
Waktu
Jumlah


Surf
Putih
Benang-benang halus
Cepat
10 detik
+
1
1
TOMAT
BuKrim
Putih
Benang-benang halus
Cepat
10 detik
++
2


Rinso
Putih
Benang-benang halus
Cepat
23 detik
++++++++
++++++++
Banyak


Surf
Putih
Benang-benang halus
Lama
++
2
2
PEPAYA
BuKrim
Putih
Benang-benang halus
Cepat
14 detik
++++++
6


Rinso
Putih
Benang-benang halus
Agak lama
46 detik selama 1 menit
++++
4








GAMBAR OBSERVASI


 Gambar 1. Bahan-bahan yang digunakan



Gambar 2. Buah pepaya dan tomat yang telah dikupas





Gambar 3. Memblender pepaya




Gambar 4. Pepaya dan tomat yang telah di blender





Gambar 5. Mengaduk BuKrim, Surf, dan Rinso



Gambar 6. Mengaduk campuran jus buah dengan larutan detergen dan garam






Gambar 7. Menyaring campuran yang telah homogen




Gambar 8. Mengamati terbentuknya DNA 





Gambar 9. Pengisolasian DNA




PEMBAHASAN

            Isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam sumber DNA yang dapat diperoleh dari hewan maupun tumbuhan. Upaya untuk mengeluarkan DNA dari sel dilakukan dengan merusak dinding, membran sel dan juga membran inti. Cara yang digunakan untuk merusak membran-membran tersebut sangat beraneka ragam, misalnya dengan pemblenderan atau penggerusan dengan mortal dan pistil. Selain pengrusakan secara fisik, membran dan dinding sel dapat pula dirusak dengan menggunakan senyawa-senyawa kimia. Perusakan dinding sel dan membran sel pada praktikum isolasi DNA kali ini dilakukan dengan cara pemblenderan selama 40 detik. DNA yang didapatkan dalam pengamatan kali ini adalah DNA yang berupa benang-benang halus sehigga hanya berupa kabut putih yang sangat lembut.
            Praktikum isolasi DNA dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh macam buah dan jenis detergen terhadap kualitas DNA yang dihasilkan dalam proses isolasi. Buah yang digunakan dalam proses isolasi DNA ini adalah buah pepaya dan tomat. Sedangkan jenis detergen yang dipakai adalah bubuk Surf dan Rinso, serta BuKrim. Sumber DNA yang berupa buah diblender selama 40 detik, lama pemblenderen dibatasi hanya 40 detik karena jika terlalu lama dikhawatirkan molekul DNA akan ikut hancur. Setelah diblender, ekstrak buah ditambahkan dengan masing-masing larutan detergen yang telah dilarutkan dengan aquades. Kemudian ditambahkan dengan garam dapur dan diaduk selama 10 menit untuk memperoleh campuran yang homogen. Setelah itu ekstrak buah disaring 2 kali. Hasil penyaringan dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan etanol. Penambahan garam dan penyaringan serta penambahan etanol bertujuan untuk memudahkan pemisahan benang-benang DNA dari larutan sehingga benang-benang DNA tersebut akan mudah diamati.
            Pengisolasian DNA menggunakan garam dapur dengan tujuan untuk melekatkan DNA. Hal ini dapat terjadi karena ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu membentuk ikatan dengan kutub negatif pada ikatan fosfat DNA. Saat ion Na+ garam berikatan dengan fosfat, pada saat itulah DNA akan berkumpul. Sedangkan penambahan etanol pada permukaan larutan bertujuan untuk melakukan prepisitasi sehingga DNA yang telah terkumpul tadi mampu memisah dari larutan dan terbentuklah lapisan-lapisan yang dapat diidentifikasi unsur penyusunnya.
            Setelah dilakukan proses pengisolasian DNA, didapatkan data bahwa pada penggunaan buah tomat sebagai sumber DNA, DNA yang berhasil diisolasi paling banyak ditemukan pada filtrate yang berisi larutan Rinso. Sedangkan pada filtrate yang berisi larutan surf hanya sedikit jika dibandingkan filtrate yang berisi bukrim. Dan untuk waktu pembentukan DNA pada masing-masing perlakuan bervariasi. Untuk sumber DNA buah tomat, DNA paling cepat terbentuk pada larutan Surf. Waktu paling lama yang dibutuhkan untuk mengisolasi DNA adalah pada larutan detergen Rinso.
            Pada penggunaan sumber DNA buah pepaya, DNA didapatkan paling banyak pada larutan detergen BuKrim, sedangkan DNA paling sedikit ditemukan pada bubuk Surf. Waktu pembentukan DNA pada masing-masing larutan berbeda. Untuk larutan detergen BuKrim , waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk membentuk DNA sangat cepat, sedangkan pada larutan bubuk Rinso waktu yang dibutuhkan sedang jika dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengisolasi DNA pada bubuk Surf.
            Jika dilihat secara keseluruhan, semua sumber DNA mampu menghasilkan DNA dengan cukup baik. Untuk masing-masing sumber DNA, jenis detergen yang digunakan mempengaruhi banyaknya DNA yang dihasilkan dan waktu pembentukannya pun bervariasi. Bentuk DNA yang dihasilkan pada pengamatan kali ini adalah bentuk benang dengan warna secara umum adalah putih. Adanya hasil warna dan perbedaan lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan DNA dipengaruhi oleh beberapa faktor, selain karena masing-masing detergen dan sumber DNA memiliki kemampuan yng berbeda-beda, perbedaan waktu ini juga disebabkan oleh kekurang telitian praktikan dalam mengamati DNA yang terbentuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar